bantu kami
Entri Populer
-
masih memadukan dunia pendidikan dan dunia gengster.Tiba bagi Gae du sik untuk Prkatek lapangan sebagai syarat kelulusan kuliah.Diapun me...
-
sutradara:Deddy mizwar Sejak lulus S1, hampir 2 tahun Muluk belum mendapatkan pekerjaan. Meskipun selalu gagal tetapi Muluk tidak pernah b...
-
film di bembem 21 Walt Disney Studios telah mengumumkan bahwa film Iron Man 3 akan dirilis di bioskop-bioskop AS pada tanggal 3 Mei 2013 ...
-
film di bembem 21 Selain Park Chan Wook ( JSA, Vengeance Trilogy,Thirst) , sutradara Korea yang namanya sangat diperhitungan di dunia per...
-
film di bembem 21 Jean-Baptiste Grenouille (diperankan oleh Ben Whishaw ) adalah seorang anak yatim piatu yang terlahir di jalanan kumuh...
-
film di bembem 21 Hye-ja adalah seorang wanita paruh baya sederhana yang setiap hari bekerja sebagai penjual ginseng dan ahli akupunt...
-
film di bembem 21 Jiro (Keisuke Koide) hanyalah mahasiswa biasa yang menjalani hari-harinya layaknya mahasiswa lainya. Tapi kehidupan Jir...
My Boss, My Hero
layaknya film-film gangster, film yang dibintangi oleh Jeong Joon-ho ini pun tidak lepas dari perkelahian antarpreman. Di bagian awal film yang pada tahun 2001 ini menjadi film terlaris keenam di Korea ini, kita sudah disuguhi perkelahian dalam rangka pengambilalihan wilayah kekuasaan.
Gye Du-sik adalah anggota salah satu gangster di Seoul, yang sukses dalam perluasan kekuasaan ke Myeongdong. (Bagi yang tidak tahu, Myeongdong masih menjadi bagian dari Seoul.) Meski demikian, kesuksesannya itu justru membuat anggota gangster lainnya merasa tidak nyaman. Masalahnya, Du-sik tidak lulus SMA. Pimpinan kelompok mereka akhirnya memerintahkan Du-sik untuk kembali ke bangku sekolah. Sejumlah kelucuan sengaja dihadirkan dalam film ini. Misalnya, ketika Du-sik diminta untuk menyebutkan alamat e-mail miliknya. Du-sik yang tidak tahu apa yang disebut e-mail malah menjawab dengan menyebutkan alamat rumahnya.
Salah satu aspek yang diangkat di film ini ialah budaya premanisme di dalam sekolahan. Du-sik, bos gangster yang kembali menjadi anak sekolahan, justru mengalami penindasan oleh teman sekelasnya. Karena ditargetkan untuk mendapatkan ijazah, tentu saja ia tidak berani macam-macam, meskipun beberapa kali menunjukkan kekesalannya. Tidak sekadar mengangkat hal tersebut, secara umum, film ini mengecam praktik-praktik kotor yang terjadi dalam dunia pendidikan, tentu saja dalam konteks Korea. Beberapa tampaknya cukup mengena dengan kondisi di Indonesia.
doownload film
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar